Sabtu, 19 Januari 2013

Superkonduktif


Superkonduktivitas
P
ada suhu yang amat dingin, terjadilah hal-hal yang aneh. Biasanya bila arus listrik melalui seutas kawat, kuat-arus yang keluar dari ujung berkurang dari kuat-arus yang masuk. Ini karena terbuangnya kuat-arus listrik untuk mendorong arus seppanjang kawat itu. Kita katakana jika kawat itu bertahanan. Namun, pada suhu yang amat rendah tahanan ini lenyap dan kawat menjadi “superkonduktif”. Lalu arus listrik yang mengaliri sekeliling sebuah kawat itu akan terus mengalir selama beribu-ribu tahun tanpa menunjukan adanya kuat-arus yang menghilang.
Sebagian besar logam menjadi superkonduktif dalam beberapa derajat dibawah 0 absolut. Ini merupakan suhu paling dingin–yaitu pada -237˚C di bawah titik beku air.
Pada tahun 1987 terjadi ketakjuban yang hebat saat para ilmuan menemukan suatu zat yang menjadi superkonduktif pada suhu sekitar 100˚ di atas 0 absolut. Kini ilmuan mencari-cari zat superkonduktor pada suhu biasa. Hal ini berarti bahwa mesin, seperti computer, akan bekerja jauh lebih cepat dan menggunakan tenaga yang lebih hemat. Ini juga berarti bahwa electromagnet raksasa yang digunakan dalan skener tubuh di rumah-rumah sakit akan memerlukan listrik yang lebih sedikit.zat ini juga akan membantu para insinyur yang sedang mengembangkan kereta api levitasi magnetic (k.a. maglev). Kereta api ini akan “mengambang” tepat diatas relnya dan ilmuan telah menemukan bahwa magnet akan mengapung di udara tepat diatas sebuah superkonduktor karena materi itu saling bertolakkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar