Senin, 17 Desember 2012
Cerita Horror Part Extra
School Gost Biodata
Karya : Muhammad Al-faruq Habiburrahman
ê
Nama :
Faruq Nama Lengkap : Muhammad Al-faruq
Kelas : VII F TTL : 05 February 1998 Jenis Kelamin
: Laki-laki
Kesukaan :
Menyendiri sambil baca buku. Wakes : Hitam, MaMiKes : Nasgor seafood & jus
sirsak
Motto : People
Become Fool When They Stop Asking Question (Kakaknya Azka)
ê
Nama :
Fita Nama Lengkap : Lamfita
Sekar
Kelas : VII F TTL : 12 July 1998 Jenis Kelamin :
Perempuan
Kesukaan : Ngobrol-ngobrol
dikelas sambil ngegosipin orang. Wakes : Hijau Muda MaMiKes: Sate & RB
Motto : Barangsiapa yang menanam
duri tidak akan mengetam anggur (Teman Nia)
ê
Nama :
Zaki Nama Lengkap : Hafizh Zaki
Al-hasan
Kelas : VII F TTL : 23 October 1998 Jenis Kelamin
: Laki-laki
Kesukaan : Apapun yang terlihat
rapih. Wakes : Biru Nila MaMiKes : Sop Iga & Susu
Motto : Sangat mudah melakukan
sesuatu, sangat sulit mengembalikannya (Ketua Kelas)
ê
Nama :
Azka Nama Lengkap : Azka Nurul
Syifa
Kelas : VII F TTL : 15 December 1998 Jenis Kelamin
: Perempuan
Kesukaan : Yang manis-manis
termasuk juga kakakku. Wakes : Ungu MaMiKes : Apapun itu asalkan manis
Motto : Tiada hari tanpa belajar
dan bermain dan makan dan lain-lain (Adiknya Faruq)
ê
Nama :
Nia Nama Lengkap : Nia Sekar
Kelas : VII F TTL : 7 Mei 19998 Jenis Kelamin :
Perempuan
Kesukaan : Makanan yang enak dan
lezat. Wakes : Orange MaMiKes : Burger & Jus Alpuket
Senin, 10 Desember 2012
Cerita Horror3
School Ghost part3
Karya : Muhammad Al-faruq Habiburrahman
“Fita, Nia
terimakasih telah membersihkan kelas kita kemarin.” Kata Zaki
sang ketua kelas ketika Fita dan Nia baru saja masuk ke dalam kelas.
“Ya,
sama-sama. Ngomong-ngomong di mana Ezra, aku tidak melihatnya?” kata Fita.
“Ezra
sedang pergi ke Lombok untuk menengok neneknya
yang sedang sakit.” Jawab Azka sambil menghampiri Nia dan Fita.
“Oh
begitu, pantas kemarin ia…” kata Fita terputus lalu menatap Nia.
“Gak
mungkinlah, kapan Ezra berangkat?” Tanya Nia yang sejak tadi hanya diam.
“Sepulang
sekolah kemarin ia langsung ke bandara, makanya ia izin untuk tidak piket.” Jelas Azka .
“Eh, lalu
yang itu siapa?” Tanya Nia kepada Fita.
“Mungkinkah,
hantu!” teriak Nia dan Fita sambil berpelukan.
“Tunggu-tunggu,
apa-apaan kalian ini? Hari baru saja dimulai, kelas sudah siap untuk dipakai,
lalu kalian datang kemari dan berteriak hantu! Apa maksudnya?” kata Faruq yang
sedari tadi hanya membaca bukunya, ia terdengar marah.
“Tidak ada
apa-apa kok. Se… semuanya kami mi… mi minta maaf ka… ka… lau kami mengganggu
kalian dengan keributan yang kami buat.” Kata Nia
terbata-bata, setelah itu ia langsung menarik Fita keluar dari kelas. Di luar
kelas, tepatnya di lorong kelas VII F yang sedikit gelap karena berada di
antara dua buah gedung yang menjulang.
“Nia
lepaskan aku bisa berjalan sendiri!” omel Fita.
“Maaf
tentang itu. Begini, aku tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Azka
bias saja mendapatkan informasi yang salah dan ternyata Ezra pergi setelah
pulang dari les.” Kata Nia sambil mengatur napasnya yang masih
tersenggal-senggal.
“Oh, iya
ada yang mau aku katakana padamu kemarin, tetapi aku masih takut hingga tidak
sempat berdebat denganmu.” Kata Fita dengan nada kesal.
“Apa itu
Fit?” Tanya Nia .
“Apa kau
lupa? Saat pulang sekolah itulah bel terakhir yang kau dengar pada hari itu,
kauy tahu kenapa?” kata Fita balik bertanya.
“Hmm,
karena ketika bel pulang sekolah saklar belnya pasti otomatis padam.” Tebak Nia .
“Tepat,
lalu siapa yang menyalakan sakelarnya lagi hingga belnya berbunyi?” Tanya FIta
lagi.
“Aku tidak
tahu” jawab Nia singkat.
“Dalam hal
ini ada dua kemungkinana yang terjadi di sini.” Kata Fita
dengan nada sok dektektif.
“Apapun
itu yang satu pasti buruk.” Kata
Nia .
“Yang
pertama, ada sekelompok orang yang ingin menjahili kita. Yang kedua, yaitu benar rumor yang kau
bicarakan denganku.” Jelas
Fita panjang lebar.
“Aku tahu,
kita harus menyelidikinya.” Kata
Nia .
Pelajaran
pun mulai seperti biasa, dan hari pun berlalu seperti biasa. Tidak ada yang
laur biasa siang itu. Di dalam kelas
saat istirahat, terlihat Nia yang
mengajak teman-teman sekelasnya yang mau ikut bergabung untuk menyelidiki
kejadian aneh yang ia alami.
“Aku tidak
mau ikut campur dengan urusan yang seperti itu.” Kata Azka
menolak mentah-mentah.
“Hoo,
jangan-jangan kau takut dengan hantu itu ya? Aku ikut!” kata Zaki si ketua
kelas.
“Tenang
saja, apapun yang terjadi aku tidak akan pernah meninggalkanmu di belakang, aku
juga ikut!” Kata
Faruq .
“Bagaimanapun
juga, mencari informasi adalah prioritas kita sekarang.” Kata Zaki
lagi.
“Baiklah,
aku akan bertanya pada kakak kelas yang mungkin tahu akan hal ini.” Kata Faruq
sambil beranjak pergi meninggalkan tempatnya tadi.
“Aku ikut
kak Faruq saja.” Kata
Azka .
“Ya sudah,
kita berlima akan pergi mencoba mencari informasi mengenai sekolah ini. Apapun
itu jangan sampai ada yang tertinggal.” Kata Fita
member semangat.
“Zaki, karena
kau sering berinteraksi dengan guru, coba kau tanyakan pada mereka tebtang ini.
Lalau yang lain bias ikut atau mencari informasi dari mana pun itu.” Kata Faruq
menjelaskan strateginya.
Sabtu, 08 Desember 2012
Cerita Horror2
School Ghost part2
Karya : Muhammad Al-faruq Habiburrahman
“Ih kau
ini, membuatku jadi merinding saja.” Kata Fita
agak kesal. Tiba-tiba terdengar suara bel sekolah berbunyi. “Teng… teng… teng…”
tiga kali bel berbunyi, tanda bel masuk sekolah. Fita langsung bersembunyi di
balik Nia.
“Hahaha,
ini hanya bel sekolah tau! Apaan kau ini, dengan yang seperti ini saja kau
takut.” Ledek
Nia dan tertawa lagi.
“Eh, hanya
bel sekolah?” Tanya
Fita memastikan.
“Ya, ini
suara bel sekolah yang biasa berbunyi dipagi hari.” Jawab Nia.
“Siapa
yang membunyikannya?” Tanya
Fita lagi.
“Kau lupa?
Bel sekolah kita itu otomatis berbunyi, bel jam segini biasanya digunakan untuk
kemah.” Jawab
Nia .
“Hmm, iya
juga ya. Ya sudah ayo kita pulang.” Kata Fita
sambil mulai melangkah lagi.
“Ayo !” kata Nia. Mereka berduapun pulang dengan hati
yang tenang. Tanpa sepengetahuan mereka, ada seorang gadis yang seumuran dengan
mereka telah menguping isi dari pembicaraan mereka tadi.
Jalanan semakin
gelap, hari sudah sore dan menjelang malam. Dua orang gadis SMP sedang berjalan
menuju rumah mereka masing-masing. Saat malam hari adalah waktu yang rawan bagi
mereka, tapi mau bagaimana lagi? Kendaraan umum jarang ada yang lewat di depan
sekolah mereka. Satu-satunya pilihan adalah dengan berjalan kaki. Ketika Nia
dan FIta sedang berjalan di sebuah perempatan, dari jauh mereka melihat sesosok
manusia yang sedang berjalan kearah mereka. Lama-kelamaan sosok itu mendekat,
dan terus medekat. Ketika sudah berada di dekat Nia dan Fita ternya ta mereka
mengenali orang itu.
“Ezra? Apa
yang kau lakukan di sini? “ Tanya
Fita segera setelah ia menangkap
kalau itu adalah Ezra.
“Aku baru
saja pulang dari tempat lesku di sana.” Kata Erza
sambil menunjuk jalan yang tadi ia lalui.
“Oh, jadi
tadi di kelas kau bilang jika ada urusan ternyata urusan itu adalah les ya?” gentian
Nia yang bicara.
“Begitulah”
kata Ezra dengan nada dan wajah yang dingin. Sebuah expresi yang tidak biasa di
pakai oleh orang seperti Ezra.
“Rumah
kalian kearah sana
bukan? Jika ya, izinkan aku mengantar kalian.” Lanjut Ezra masih dengan
wajahnya yang dingin.
“Ya, rumah
ku kearah sana .
Terima kasih sudah mau mengantar kami.” Jawab Nia
sambil tersenyum.
“Aku juga
kearah sana . Susul Fita .
Ezra hanya diam tidak menjawab. Tanpa rasa curiga Fita dan Nia berjalan pulang
ke rumah mereka ditemani oleh Ezra. Setelah mengantar Fita dan Nia, Ezra
berjalan menuju entah ke mana. Tiba-tiba saja Ezra menghilang diantara rumah
penduduk yang mulai menyalakan lampunya.
Bersambung Minggu Depan...
Cerita Horror
School Ghost
Karya : Muhammad Al-faruq Habiburrahman
“Fitaaa! Cepat
sudah sore!” terdengar suara Nia yang tengah menunggu temannya di lapangan
sekolah.
“Ya,
sebentar” kata Fita yang baru saja selesai mengikat tali sepatunya. Nia dan
Fita baru saja selesai membersihkan kelas mereka. Seharusnya da lima orang yang piket
hari ini, tetapi hanya Nia dan Fita saja yang mempunyai waktu kosong sore ini.
“Lama sekali sih, apa saja
yyang cewek seperti kau lakukan pada sore hari di sekolah?” kata Nia mengomeli
Fita.
“Iya-iya
kau minta maaf, tadi sepatuku sempat hilang. Tapi akhirnya ketemu juga dekat
tempat sampah.” Kata
Fita sambil berusaha menyamai
langkah Nia.
“Ngomong-ngomong
Fit…” kata Nia sengaja diputus.
“Apa Nia ?
Sahabatku yang cantik, murah senyum dan baik hati.” Kata Fita
yang berusaha membuat suasana lebih menyenangkan.
“Kalau
berjalan di tengah sekolah berdua seperti ini, terasa menakutkan bukan?” Tanya NIa
dengan muka serius.
“Hmm,
mungkin itu hanya perasaanmu saja.” Jawab Fita
sambil tersenyum.
“Fita, apa
kau tahu sesuatu tentang gerbang sekolah kita?” Tanya Nia
lagi.
“Ada apa dengannya?” kata
Fita balik bertanya.
“Apa kau
pernah melihat orang yang membuka dan menutup gerbang?” Tanya Nia
lagi.
“Mu…
mungkin dia tidak mau ada yang melihatnya ketika sedang melakukan tugasnya.” Tebak Fita
yang mulai ketakutan.
“Menurut
rumot di sini, gerbang itu dibuka dan ditutup oleh… hantu!” kata Nia setengah
teriak.
“Ha… han … hantu?” kata Fita terbata-bata.
“Ya, apa
lagi jika bukan hantu?” Kata
Nia .
“Hiii… ayo kita cepat pergi dari sini!” Fita mulai
gemetaran.
“Menurut
rumor juga, hantu itu…” belum selesai Nia berkata tiba tiba Fita berteriak
histeris.
“Hyaaa… ayo kita cepat pergi dari sini!” Fita sambil menyeret
Nia untuk lari.
“Hahaha,
aku hanya bercanda. Apa kau benar-benar takut?” Nia benar-benar tertawa
terbahak-bahak. Fita hanya tersenyum dan buru-buru melepaskan genggaman
tangannya dari Nia.
Bersambung ke minggu depan...
Kamis, 06 Desember 2012
Kentang Besar
Menanam Kentang Besar
B
|
ertahun tahun yang lalu para imigran Irlandia menerima teori bahwa
mereka dapat mengkonsumsi kentang besar. Sedangkan kentang kecil untuk untuk
keperluan pembibihan. Mereka melakukannya selama beberapa waktu. Mereka makan
semua kentang besar dan menanam kentang kecil.
Akan tetapi, tidak lama kemudian mereka mulai memahami hokum alam lebih dalam.
Saat mereka tetap menjalankan teori di atas, alam membuat kentang mereka
semakin hari semakin kecil dan akhirnya menjadi sebesar kelereng. Para petani Irlandia
belajar melalui pengalaman pahit. Bahwa mereka tidak dapat menyimpan hal-hal
terbaik dari hidup untuk diri sendiri dan menggunakan sisanya untuk pembibitan.
Hokum alam menyatakan bahwa musim panen
mencerminkan musim tanam. Menanam kentang-kentang yang kecil merupakan praktik
umum dewasa ini. Kita sering mencoba menyimpan sesuatu yang terbai dari hidup
kita untuk diri kita sendiri dan menanam barang yang kurang baik. Kita perlu
mengingat apa yang dipelajari oleh para petani Irlandia, “Kita tidak dapat memakan
semua kentang yang besar, namun masih berharap mendapatkannya selama bertahun-tahun.”
Sungguh, panen mencerminkan musim tanam.
Tanyakan pada diri kita sendiri. Apa yang
sedang saya tanam dalam hidup? Apakah panenan saya mencerminkan apa yang sudah
saya tanam atau panenan yang masih akan
saya panen?
“Hanya ada satu hokum yang berlaku, engkau
menuai apa yang kau tanam, tidak yang lainnya.”
Senin, 03 Desember 2012
Mythology and Legend
Mitologi dan Legenda
Dahulu kala,
pada waktu nenek moyang anda ketakutan oleh suara Guntur dan kilat, mungkin mereka biasa
mengatakan “Dengarkan! Tuhan langit sedang berteriak! Cahaya tersebut adalah
kapak langitnya yang dilemparkan ke bumi keran ia sedang marah!”
Semakin lama
cerita ini semakin rumit. Di seluruh
dunia orang mewariskan cerita yang mencoba menjelaskan peristiwa – peristiwa alam.
Misalnya mengapa malam mengikuti siang, atau siapa yang lebih dahulu
menempatkan laki – laki atau perempuan di bumi. Kita menyebut cerita semacam
ini dengan mitologi.
Orang Tua Musim Dingin dan Ratu Musim Panas
Perubahan musim
tampak misterius bagi orang – orang yang tidak mengetahui bahwa bumi melakukan
perjalanan mengelilingi matahari. Orang Indian di Amerika Utara mempunyai
ceitanya yang menjelaskan mengapa udara menjadi dingin di musim dingin dan
panas di musim panas.
Orang Tua
musim dingin tinggal di daerah utara yang dingin di sebuah kerajaan salju dan
es. Suatu hari ia mulai berjalan ke selatan. Dimana pun ia berhenti, danau
membeku, pohon berubah menjadi balok es, burung berjatuhan dari udara seperti
batu. Orang – orang menjadi ketakutan, mereka berkerumun di sekitar api,
menunggu kematian.
Glooskap,
pemimpin mereka, melakukan perjalanan ke daerah selatan yang hangat, dan
meminta Ratu
Musim Panas
agar membantu. Ratu itu membawa kehangatan dan sinar mentari untuk melelehkan
es. Kemudian
Glooskap melihat bahwa Orang Tua
Musim Dingin juga meleleh, laksana patung salju meleleh dan menghilang di musim
semi. “Tolong selamatkan dia,” Glooskap berkata kepada Ratu Musim
Panas . Jadi selama enam bulan
setiap tahun. Ratu
Musim Panas
tinggal di selatan, dan Orang Tua Musim DIngin memerintah di utara. Kemudian Ratu Musim
Panas memaksanya kemnali ke
kerajaan saljunya, dan membawa kembali musim semi.
Legenda
Legenda adalah
cerita mengenai manusia nyata yang terkenal karena melakukan sesuatu yang
berani atau luar biasa. Biasanya ada kandungan kebenarannya, tetapi cerita
aslinya mungkin dilebih – lebihkan pada waktu orang menceritakannya dan
menceritakannya kembali. Jika cerita tersebut sudah berabad abad usianya,
mungkin tidak ada bukti yang menceritakan kepada kita apa yang sebenarnya
terjadi.
Horatius adalah
plajurit Romawi, yang terkenal karena legenda tentang bagaimana dia
mempertahankan kotanya dari serangan sekelompok tentara musuh. Musuh berkumpul
di sisi sungai Tiber yang jauh, yang terlalu
deras arusnya untuk direnangi. Satu – satunya cara
untuk menyebrang adalah dengan menggunakan sebuah jembatan kayu. Horatius memanggil
orang – orangnya, “Ambilah kapak dan potong jembatan itu di belakang saya. Saya
akan mendorong mundur tentara tersebut.” Dia dan dua orang kawannya berlari ke
tangah jembatan, tiga lawan sekelompok tentara. Pada waktu mereka melawan para
penyerang, orang Romawi memotong – motong jembatan tersebut di belakang mereka.
Horatius berteriak kepada teman – temannya, “Kembalilah! Jembatan akan roboh.”
Teman –
temannya melompat mencari selamat, dan persis pada saat jembatan itu mulai
jatuh ke air,dengan membawa dengan membawa selusin tentara musuh ke air,
Horatius terjun ke dalam air juga, dan berenang dengan selamat ke daerah
Romawi.
Anak Laki-Laki yang Berterus Terang
Sabtu, 01 Desember 2012
cerita menarik
Pada suatu malam Newton
mengundang seorang temnannya untuk makan bersama dirumahnya. Tetapi saat waktu
yang ditentukan datang, Newton
malah lupa untuk pulang ke rumahnya. Jadi saat temannya datang, ia tidak ada di
rumah. Temannya
Newton pun menunggu Newton pulang. Karena sudah
larut malam, kokinya Newtonpun menyediakan sebuah ayam yang besar dibawah
tudung saji untuk temannya Newton .
Saat selesai makan, temannya Newton
memasukan kembali tulang ayam tersebut kedalam tudung saji tadi. Setelah itu
iapun pulang ke rumahnya sendiri. Beberapa saat kemudian si Newton pulang ke rumah. Sesampainya dirumah
ia membuka tudung saji dan menemukan tulang bekas ayam yang sudah habis
dimakan. Lalu iapun berkata pada dirinya sendiri “memangnya aku sudah makan
tadi ya?”
Minggu, 25 November 2012
Artikel
Usaha & Hasil
Sebagai manusia pada umumnya, kita tidak dapat menghindari yang namanya proses dan hasil. Proseslah yang membawa kita pada hasil. Namun kebanyakan dari manusia masih menganggap hasil adalah yang terpenting. Padahal proses yang baik akan mengantarkan pada hasil yang baik pula.
Contoh kasus, seorang anak mengikutii ujian. Proses yang benar dengan tekun sehingga ketika ujian dia bias. Namun jika prosesnya salah, yaitu ketika ujian dia mencontek, maka buruk pula hasilnya. Walaupun ‘mungkin‘ (karena yang dicontek belum tentu benar) hasil ujiannya bagus, apakah dijamin ia akan paham tentang pelajaran itu kedepannya?
Dalam banyak hal, memang hasil dapat dilihat secara lebih nyata dari pada prosesnya. Misalkan di pengadilan, seorang yang terbukti menjadi maling ayam, akan dihukum sesuai tuntutan hukumannya, jarang dilihat bagaimana proses pencurian itu terjadi, misalkan ia mencuri karena ada anggota keluarganya yang sedang kelaparan atau sakit. Bisa jadi, justru si pemilik ayam itu yang dihukum karena membiarkan tetangganya kelaparan atau sakit – sakitan.
Tanpa adanya proses, tidak aka nada hasil. Tidak peduli bagaimana prosesnya, hasill selalu ada. Namun kebanyakan orang terpaku kepada hasil. Sehingga mengabaikan proses yang baik seperti contoh diatas tadi.
Manusia adalah makhluk yang lemah. Sebagai manusia kita seharusnya lebih memperhatikan prosesnya dari pada hasilnya. Biarlah Allah SWT yang menentukan bagaimana hasil dari proses yang kita jalani. Toh Allah tidak melihat hasil kita, namun proses yang kita lakukan untuk mencapai suatu tujuan atau hasil.
Berbeda dengan pemikiran manusia yang lebih mementingkan hasil dari pada proses itu sendiri. Karena seperti itulah sifat alami manusia yang selalu ingin instan. Padahal dari prose situ kita akan belajar, bagaimana melakukan hal yang benar. Dan jika kita salah dalam proses, itu akan menjadi pelajaran agar kita tidak salah lagi dalam proses selanjutnya. Karena sebagai manusia kita hanyalah berhak menjalani proses saja sedangkan hasil adalah hak yang maha kuasa.
Sepatah kata dari saya untuk memotifasi, dan agar kalian mengetahui sesuatu yang penting untuk diketahui.
Memang benar malaikat kubur tidak bertanya “apakah kamu semasa hidup mencontek?” tetapi malaikat kubur akan bertanya kepada kalian “halalkah harta yang kau miliki semasa hidup?” bagaimana harta yang kita pergunakan untuk menghidupi keluarga kita suatu hari nanti bisa halal, jika ijazah yang kita pergunakan untuk melamar kerja adalah hasil dari mencontek.
Mudah mudahan tulisan yang tidak terlalu bagus ini (karena yang buat belum professional dalam hal membuat artikel) dapat mebuat kita termotifasi dan introspeksi juga memperbaiki diri kita menuju kearah yang lebih baik lagi. Amin.
Selamat mengerjakan soal Ujian Kenaikan Kelas bagi siswa dan siswi al-izzah dan seluruh siswa yang sedang menghadapi ujian. Mudah mudahan dapat mengerjakan soal ujian dengan baik tanpa mencontek pastinya.
Kamis, 22 November 2012
Lyric Lagu Maher Zain ~Awaken
Awaken
By: Maher Zain
We were given so many prizes
We changed the desert into oasis
We built buildings of different lengths and sizes
And we felt so very satisfied
We bought and bought
We couldn't stop buying
We gave charity to the poor 'cause
We couldn't stand their crying
We thought we paid our dues
But in fact
To ourselves we're just lying
Oh...I'm walking with my head lowered in shame from my place
I'm walking with my head lowered from my race
Yes it's easy to blame everything on the west
When in fact all focus should be on ourselves
We were told what to buy and we'd bought
We went to London, Paris and Costa Del Sol
We made show we were seen in the most exlusive shops
Yes we felt so very satisfied
We felt our money gave us infinite power
We forgot to teach our children about history and honor
We didn't have any time to lose
When we were.. (were)
So busy feeling so satisfied
I'm walking with my head lowered in shame from my place
I'm walking with my head lowered from my race
Yes it's easy to blame everything on the west
When in fact all focus should be on ourselves
We became the visuals without a soul
despite the heat
Our homes felt so empty and cold
To fill the emptiness
We bought and bought
Maybe all the fancy cars
And bling will make us feel satisfied
We changed the desert into oasis
We built buildings of different lengths and sizes
And we felt so very satisfied
We bought and bought
We couldn't stop buying
We gave charity to the poor 'cause
We couldn't stand their crying
We thought we paid our dues
But in fact
To ourselves we're just lying
Oh...I'm walking with my head lowered in shame from my place
I'm walking with my head lowered from my race
Yes it's easy to blame everything on the west
When in fact all focus should be on ourselves
We were told what to buy and we'd bought
We went to London, Paris and Costa Del Sol
We made show we were seen in the most exlusive shops
Yes we felt so very satisfied
We felt our money gave us infinite power
We forgot to teach our children about history and honor
We didn't have any time to lose
When we were.. (were)
So busy feeling so satisfied
I'm walking with my head lowered in shame from my place
I'm walking with my head lowered from my race
Yes it's easy to blame everything on the west
When in fact all focus should be on ourselves
We became the visuals without a soul
despite the heat
Our homes felt so empty and cold
To fill the emptiness
We bought and bought
Maybe all the fancy cars
And bling will make us feel satisfied
My dear brother and sister
It's time to change inside
Open your eyes
Don't throw away what's right aside
Before the day comes
When there's nowhere to run and hide
Now ask yourself 'cause Allah's watching you
Is He satisfied?
Is Allah satisfied?
Is Allah satisfied?
Is Allah satisfied?
Oh..I'm walking with my head lowered in shame from my place
I'm walking with my head lowered from my race
Yes it's easy to blame everything on the west
When in fact all focus should be on ourselves
Minggu, 18 November 2012
Number One For Me ~Maher Zain
Number
One For Me Lyrics
By: Maher Zain
I was a foolish little child
Crazy things I used to do
And all the pain I put you through
Mama now I’m here for you
For all the times I made you cry
The days I told you lies
Now it’s time for you to rise
For all the things you sacrificed
Crazy things I used to do
And all the pain I put you through
Mama now I’m here for you
For all the times I made you cry
The days I told you lies
Now it’s time for you to rise
For all the things you sacrificed
Chorus:
Oh, if I could turn back time rewind
If I could make it undone
I swear that I would
I would make it up to you
Oh, if I could turn back time rewind
If I could make it undone
I swear that I would
I would make it up to you
Mum I’m all grown up now
It’s a brand new day
I’d like to put a smile on your face every day
Mum I’m all grown up now
And it’s not too late
I’d like to put a smile on your face every day
It’s a brand new day
I’d like to put a smile on your face every day
Mum I’m all grown up now
And it’s not too late
I’d like to put a smile on your face every day
And now I finally understand
Your famous line
About the day I’d face in time
‘Cause now I’ve got a child of mine
And even though I was so bad
I’ve learned so much from you
Now I’m trying to do it too
Love my kid the way you do
Your famous line
About the day I’d face in time
‘Cause now I’ve got a child of mine
And even though I was so bad
I’ve learned so much from you
Now I’m trying to do it too
Love my kid the way you do
CHORUS
You know you are the number one for me
(x3)
Oh, oh, number one for me
There’s no one in this world that can take your place
Oh, I’m sorry for ever taking you for granted, ooh
I will use every chance I get
To make you smile, whenever I’m around you
Now I will try to love you like you love me
Only God knows how much you mean to me
Oh, oh, number one for me
There’s no one in this world that can take your place
Oh, I’m sorry for ever taking you for granted, ooh
I will use every chance I get
To make you smile, whenever I’m around you
Now I will try to love you like you love me
Only God knows how much you mean to me
CHORUS
You know you are the number one for me
(x3)
Oh, oh, number one for me
Sabtu, 10 November 2012
kisah ada hikmahnya
Sekelompok Pencuri dan Anak Kecil
Pada suatu hari, tersebutlah
sekelompok pencuri yang ingin mencuri buah jambu dari sebuah pohon jambu yang
sangat lebat buahnya. Ketika akan masuk mereka melihat seorang anak kecil yang
berdiri di dekat pagar kebun itu. Lalu mereka berkata kepada anak muda
tersebut.
“Hei anak kecil, maukah kamu masuk
ke dalam kebun itu dan memanjat pohonnya untuk kami? Kau akan dapat bagian jika
kau mau.”
Anak kecil itu pun mengangguk tanda
setuju. Kemudian ia masuk bersama sekelompok pencuri itu ke dalam kebun jambu
tersebut. Sesampainya mereka ke dalam kebun jambu tersebut, para pencuri itu
mendorong si anak agar dapat meraih sebuah dahan dan dapat memanjat pohon
tersebut.
“Hei anak kecil, jangan kau sentuh
sama sekali jambu-jambu diatas. Agar jika ada yang melihat kamu, kamu tidak
akan diapa-apakan.” Kata si ketua gerombolan pencuri.
“Lantas apa yang harus ku perbuat?” Tanya si anak kecil.
“Duduklah di tengah-tengah dahan
yang kuat itu dan goyangkanlah dahan yang lebih tinggi agar jambu-jambunya
jatuh, dan dapat kami tangkap.” Kata ketua gerombolan itu.
Maka anak kecil itu pun mengikuti
saran sekelompok pencuri itu. Digoncangkan dahan pohon jambu itu kuat-kuat sampai
buahnya berserakan dimana-mana, dan sekelompok pencuri itu memungut jambu-jambu
yang ada di bawah pohon.
Ketika sedang asik-asiknya
mengambili jambu, tiba-tiba sang pemilik kebun datang dan berteriak.
“Hei pencuri, a[a yang kalian
lakukan di dalam kebunku?”
Mereka menjawab:
“Kami tidak mencuri apa-apa. Hanya ketika
kami lewat di depan kebun ini, kami melihat anak kecil yang sedang duduk di sana . Kami kira ia adalah
pemilik pohon itu. Jadi kami meminta beberapa buah jambu itu. Maka ia
menggoyangkan dahannya sehingga buahnya berjatuhan. Sungguh kami tidak mencuri.”
Pemilik kebun itupun berkata pada si
anak kecil:
“Apa yang akan kau katakana untuk
membelamu?”
Anak muda itu menjawab:
“Itu bohong! Saya mengatakan yang
sebenar-benarnya. Kami masuk, memanjat, dan mengambil buah jambu ini bersama-sama.”
Pemilik kebun itu lebih percaya pada
omongan si ketua gerombolan pencuri, sang pemilik kebun pun marah dan berkata
pada si anak kecil:
“Kau sudah menjerumuskan dirimu
sendiri dalam bencana yang besar. Apakah kau sudah mendapatkan hasil dari
perbuatanmu?”
Anak kecil itu menjawab:
“Saya bahkan belum memakannya bahkan
secuilpun.”
Si pemilik kebun itupun
menggoncangkan dahan pohon hingga si anak kecil jatuh lalu berkata:
“Kau mengaku menjadi pemilik pohon
ini dan masih saja dapat berbohong.”
Anak itupun menjawab sambil
tertunduk lesu kepada sekelompok pencuri tersebut:
“Aku tidak dapat berbuat apapun
kepada kalian. Pergilah!”
Pemilik kebun itupun menyueret dan
menghukum si anak kecil.
Hikmah
“Janganlah jadi lilin : Menerangi orang lain tapi sendirinya terbakar.”
Minggu, 28 Oktober 2012
Kata Pengantar Tugas Liburan
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbill’alamin, banyak nikmat yang Allah berikan tetapi
sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru
sekalian alam atas segala berkah, rahmat, taufiq, serta hidayahnya yang tiada
terkira besarnya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah dengan juduL
“KLIPING PROYEK INDIVIDU TENTANG LAPORAN PELAKSANAAN ‘IEDUL QURBAN 1433 H.”
Dalam penyusunannya, saya mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak, karena
itu saya mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada kedua orang
tua saya yang bersedia meluangkan waktunya, juga adik adik saya yang rela tidak
bermain laptop selama beberapa saat karena dipakai oleh saya.
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat memberikan sedikit nilai
tambahan pada pelajaran PAI. Meskipun saya berharap makalah ini bebas dari
kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Karena kesempurnaan itu
hanyalah milik allah SWT. Oleh karena itu, saya sebagai penulis mengharapkan
permohonan maaf atas kekurangan yang ada dalam makalah ini.
Serang, Oktober 2012
Penysun
Muhammad Al-faruq Habiburrahman
Sabtu, 20 Oktober 2012
Please
Karena admin baru mengenal blog, tolong ya yang sudah berpengalaman tolong di beri pendapat tentang blog ini dan saran yang mau ditambahkan.
Jumat, 19 Oktober 2012
lyric lagu Maher Zain Hold My Hand
Number
One For Me Lyrics
By: Maher Zain
I was a foolish little child
Crazy things I used to do
And all the pain I put you through
Mama now I’m here for you
For all the times I made you cry
The days I told you lies
Now it’s time for you to rise
For all the things you sacrificed
Crazy things I used to do
And all the pain I put you through
Mama now I’m here for you
For all the times I made you cry
The days I told you lies
Now it’s time for you to rise
For all the things you sacrificed
Chorus:
Oh, if I could turn back time rewind
If I could make it undone
I swear that I would
I would make it up to you
Oh, if I could turn back time rewind
If I could make it undone
I swear that I would
I would make it up to you
Mum I’m all grown up now
It’s a brand new day
I’d like to put a smile on your face every day
Mum I’m all grown up now
And it’s not too late
I’d like to put a smile on your face every day
It’s a brand new day
I’d like to put a smile on your face every day
Mum I’m all grown up now
And it’s not too late
I’d like to put a smile on your face every day
And now I finally understand
Your famous line
About the day I’d face in time
‘Cause now I’ve got a child of mine
And even though I was so bad
I’ve learned so much from you
Now I’m trying to do it too
Love my kid the way you do
Your famous line
About the day I’d face in time
‘Cause now I’ve got a child of mine
And even though I was so bad
I’ve learned so much from you
Now I’m trying to do it too
Love my kid the way you do
CHORUS
You know you are the number one for me
(x3)
Oh, oh, number one for me
There’s no one in this world that can take your place
Oh, I’m sorry for ever taking you for granted, ooh
I will use every chance I get
To make you smile, whenever I’m around you
Now I will try to love you like you love me
Only God knows how much you mean to me
Oh, oh, number one for me
There’s no one in this world that can take your place
Oh, I’m sorry for ever taking you for granted, ooh
I will use every chance I get
To make you smile, whenever I’m around you
Now I will try to love you like you love me
Only God knows how much you mean to me
CHORUS
You know you are the number one for me
(x3)
Oh, oh, number one for me
Langganan:
Postingan (Atom)