Oleh: Habiburrahman
Pada suatu hari ada seorang pemuda pendeta yang sedang
mencukur rambutnya di sebuah tempat cukur. Mereka berbincang bincang tentang
selama sang tukang cukur itu mencukur rambutnya. “Apakah kau percaya kepada
tuhan?” Tanya si tukang cukur kepada
pemuda pendeta tersebut. “Ya tentu saja saya percaya kepada tuhan, bagaimana
dengan anda?” kata sang pendeta menanggapi pertanyaan si tukang cukur. “Saya
tidak percaya kepada tuhan” kata si tukang cukur dengan entengnya. “Mengapa? Bukankah
tuhan sudah banyak menunjukan kekuasaannya di bumi ini?” Tanya
sang pendeta dengan sabar menanggapi pernyataan si tukang cukur. “Kalau memang
tuhan itu ada mengapa masih ada orang yang hidupnya susah dan tidak
menyenangkan? Kenapa tuhan masih menelantarkan mereka jika memang tuhan itu
ada? Bukankah tuhan itu maha pengasih?” jawab si tukang cukur yang membuat sang
pendeta terdiam. Sang pendeta pun berpikir, kenapa tuhan itu tidak mengasihi
mereka padahal tuhan itu maha pengasih? Apakah perkaan orag ini benar bahwa
tuhan itu tidak ada?
Sang
pendeta tersebut keluar dari tempat cukur ketika ia selesai bercukur. Imannya mulai
goyang ketika mendengar pernyataan dari si tukang cukur tadi. Ia pun berjalan
menuju rumahnya sambil berpikir. Di tengah
jalan ia bertemu dengan seseorang yang rambutnya gondrong dan berantakan, sang
pendeta itupun mendapatkan ide cemerlang. Sang pendeta tersebut pun bergegas
kembali kepada si tukang cukur untuk memberikan jawaban yang baru saja ia
temukan.
Pendeta
itu masuk ke dalam tempat cukur tadi dan berkata “saya tidak percaya tukang
cukur itu ada.” Mendengar perkataan pendeta tersebut sontak si tukang cukur itu
tertawa terbahak bahak. “Hahaha, apa yang membuatmu dapat berkata seperti itu? Kamu
dapat melihat dengan mata kepalamu sendiri kalau aku ini tukang cukur.” “Kalau
memang ada tukang cukur di dunia ini, kenapa masih ada orang yang memiliki
rambut panjang dan berantakan? Seperti orang itu,” tanya
sang pendeta sambil menunjuk jendela. Laki laki yang tadi sang pendeta lewat,
si tukang cukur pun kaget dan berkata “dia saja yang tidak dating kemari dan
mencukur rambutnya, kalau saja ia melakukan itu pasti ia tidakakan seberantakan
itu.” “Begitu pula dengan tuhan ia akan menolong kamu jika kamu meminta
kepadanya. Tetapi ketika kau tidak meminta kau tidak aka ada yang menolong.” Kata
sang pendeta menerangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar