Senin, 10 Desember 2012

Cerita Horror3


School Ghost part3
Karya  : Muhammad Al-faruq Habiburrahman
“Fita, Nia terimakasih telah membersihkan kelas kita kemarin.” Kata Zaki sang ketua kelas ketika Fita dan Nia baru saja masuk ke dalam kelas.
“Ya, sama-sama. Ngomong-ngomong di mana Ezra, aku tidak melihatnya?” kata Fita.
“Ezra sedang pergi ke Lombok untuk menengok neneknya yang sedang sakit.” Jawab Azka sambil menghampiri Nia dan Fita.
“Oh begitu, pantas kemarin ia…” kata Fita terputus lalu menatap Nia.
“Gak mungkinlah, kapan Ezra berangkat?” Tanya Nia yang sejak tadi hanya diam.
“Sepulang sekolah kemarin ia langsung ke bandara, makanya ia izin untuk tidak piket.” Jelas Azka.
“Eh, lalu yang itu siapa?” Tanya Nia kepada Fita.
“Mungkinkah, hantu!” teriak Nia dan Fita sambil berpelukan.
“Tunggu-tunggu, apa-apaan kalian ini? Hari baru saja dimulai, kelas sudah siap untuk dipakai, lalu kalian datang kemari dan berteriak hantu! Apa maksudnya?” kata Faruq yang sedari tadi hanya membaca bukunya, ia terdengar marah.
“Tidak ada apa-apa kok. Se… semuanya kami mi… mi minta maaf ka… ka… lau kami mengganggu kalian dengan keributan yang kami buat.” Kata Nia terbata-bata, setelah itu ia langsung menarik Fita keluar dari kelas. Di luar kelas, tepatnya di lorong kelas VII F yang sedikit gelap karena berada di antara dua buah gedung yang menjulang.
“Nia lepaskan aku bisa berjalan sendiri!” omel Fita.
“Maaf tentang itu. Begini, aku tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Azka bias saja mendapatkan informasi yang salah dan ternyata Ezra pergi setelah pulang dari les.” Kata Nia sambil mengatur napasnya yang masih tersenggal-senggal.
“Oh, iya ada yang mau aku katakana padamu kemarin, tetapi aku masih takut hingga tidak sempat berdebat denganmu.” Kata Fita dengan nada kesal.
“Apa itu Fit?” Tanya Nia.
“Apa kau lupa? Saat pulang sekolah itulah bel terakhir yang kau dengar pada hari itu, kauy tahu kenapa?” kata Fita balik bertanya.
“Hmm, karena ketika bel pulang sekolah saklar belnya pasti otomatis padam.” Tebak Nia.
“Tepat, lalu siapa yang menyalakan sakelarnya lagi hingga belnya berbunyi?” Tanya FIta lagi.
“Aku tidak tahu” jawab Nia singkat.
“Dalam hal ini ada dua kemungkinana yang terjadi di sini.” Kata Fita dengan nada sok dektektif.
“Apapun itu yang satu pasti buruk.” Kata Nia.
“Yang pertama, ada sekelompok orang yang ingin menjahili kita.  Yang kedua, yaitu benar rumor yang kau bicarakan denganku.” Jelas Fita panjang lebar.
“Aku tahu, kita harus menyelidikinya.” Kata Nia.
Pelajaran pun mulai seperti biasa, dan hari pun berlalu seperti biasa. Tidak ada yang laur biasa siang itu. Di dalam kelas saat istirahat, terlihat  Nia yang mengajak teman-teman sekelasnya yang mau ikut bergabung untuk menyelidiki kejadian aneh yang ia alami.
“Aku tidak mau ikut campur dengan urusan yang seperti itu.” Kata Azka menolak mentah-mentah.
“Hoo, jangan-jangan kau takut dengan hantu itu ya? Aku ikut!” kata Zaki si ketua kelas.
“Tenang saja, apapun yang terjadi aku tidak akan pernah meninggalkanmu di belakang, aku juga ikut!” Kata Faruq.
“Bagaimanapun juga, mencari informasi adalah prioritas kita sekarang.” Kata Zaki lagi.
“Baiklah, aku akan bertanya pada kakak kelas yang mungkin tahu akan hal ini.” Kata Faruq sambil beranjak pergi meninggalkan tempatnya tadi.
“Aku ikut kak Faruq saja.” Kata Azka.
“Ya sudah, kita berlima akan pergi mencoba mencari informasi mengenai sekolah ini. Apapun itu jangan sampai ada yang tertinggal.” Kata Fita member semangat.
“Zaki, karena kau sering berinteraksi dengan guru, coba kau tanyakan pada mereka tebtang ini. Lalau yang lain bias ikut atau mencari informasi dari mana pun itu.” Kata Faruq menjelaskan strateginya.
Ayo kita lakukan!” teriak Zaki.

Bersambung Minggu Depan...