Sekelompok Pencuri dan Anak Kecil
Pada suatu hari, tersebutlah
sekelompok pencuri yang ingin mencuri buah jambu dari sebuah pohon jambu yang
sangat lebat buahnya. Ketika akan masuk mereka melihat seorang anak kecil yang
berdiri di dekat pagar kebun itu. Lalu mereka berkata kepada anak muda
tersebut.
“Hei anak kecil, maukah kamu masuk
ke dalam kebun itu dan memanjat pohonnya untuk kami? Kau akan dapat bagian jika
kau mau.”
Anak kecil itu pun mengangguk tanda
setuju. Kemudian ia masuk bersama sekelompok pencuri itu ke dalam kebun jambu
tersebut. Sesampainya mereka ke dalam kebun jambu tersebut, para pencuri itu
mendorong si anak agar dapat meraih sebuah dahan dan dapat memanjat pohon
tersebut.
“Hei anak kecil, jangan kau sentuh
sama sekali jambu-jambu diatas. Agar jika ada yang melihat kamu, kamu tidak
akan diapa-apakan.” Kata si ketua gerombolan pencuri.
“Lantas apa yang harus ku perbuat?” Tanya si anak kecil.
“Duduklah di tengah-tengah dahan
yang kuat itu dan goyangkanlah dahan yang lebih tinggi agar jambu-jambunya
jatuh, dan dapat kami tangkap.” Kata ketua gerombolan itu.
Maka anak kecil itu pun mengikuti
saran sekelompok pencuri itu. Digoncangkan dahan pohon jambu itu kuat-kuat sampai
buahnya berserakan dimana-mana, dan sekelompok pencuri itu memungut jambu-jambu
yang ada di bawah pohon.
Ketika sedang asik-asiknya
mengambili jambu, tiba-tiba sang pemilik kebun datang dan berteriak.
“Hei pencuri, a[a yang kalian
lakukan di dalam kebunku?”
Mereka menjawab:
“Kami tidak mencuri apa-apa. Hanya ketika
kami lewat di depan kebun ini, kami melihat anak kecil yang sedang duduk di sana . Kami kira ia adalah
pemilik pohon itu. Jadi kami meminta beberapa buah jambu itu. Maka ia
menggoyangkan dahannya sehingga buahnya berjatuhan. Sungguh kami tidak mencuri.”
Pemilik kebun itupun berkata pada si
anak kecil:
“Apa yang akan kau katakana untuk
membelamu?”
Anak muda itu menjawab:
“Itu bohong! Saya mengatakan yang
sebenar-benarnya. Kami masuk, memanjat, dan mengambil buah jambu ini bersama-sama.”
Pemilik kebun itu lebih percaya pada
omongan si ketua gerombolan pencuri, sang pemilik kebun pun marah dan berkata
pada si anak kecil:
“Kau sudah menjerumuskan dirimu
sendiri dalam bencana yang besar. Apakah kau sudah mendapatkan hasil dari
perbuatanmu?”
Anak kecil itu menjawab:
“Saya bahkan belum memakannya bahkan
secuilpun.”
Si pemilik kebun itupun
menggoncangkan dahan pohon hingga si anak kecil jatuh lalu berkata:
“Kau mengaku menjadi pemilik pohon
ini dan masih saja dapat berbohong.”
Anak itupun menjawab sambil
tertunduk lesu kepada sekelompok pencuri tersebut:
“Aku tidak dapat berbuat apapun
kepada kalian. Pergilah!”
Pemilik kebun itupun menyueret dan
menghukum si anak kecil.
Hikmah
“Janganlah jadi lilin : Menerangi orang lain tapi sendirinya terbakar.”