Sabtu, 10 November 2012

kisah ada hikmahnya


Sekelompok Pencuri dan Anak Kecil
Pada suatu hari, tersebutlah sekelompok pencuri yang ingin mencuri buah jambu dari sebuah pohon jambu yang sangat lebat buahnya. Ketika akan masuk mereka melihat seorang anak kecil yang berdiri di dekat pagar kebun itu. Lalu mereka berkata kepada anak muda tersebut.
“Hei anak kecil, maukah kamu masuk ke dalam kebun itu dan memanjat pohonnya untuk kami? Kau akan dapat bagian jika kau mau.”
Anak kecil itu pun mengangguk tanda setuju. Kemudian ia masuk bersama sekelompok pencuri itu ke dalam kebun jambu tersebut. Sesampainya mereka ke dalam kebun jambu tersebut, para pencuri itu mendorong si anak agar dapat meraih sebuah dahan dan dapat memanjat pohon tersebut.
“Hei anak kecil, jangan kau sentuh sama sekali jambu-jambu diatas. Agar jika ada yang melihat kamu, kamu tidak akan diapa-apakan.” Kata si ketua gerombolan pencuri.
“Lantas apa yang harus ku perbuat?” Tanya si anak kecil.
“Duduklah di tengah-tengah dahan yang kuat itu dan goyangkanlah dahan yang lebih tinggi agar jambu-jambunya jatuh, dan dapat kami tangkap.” Kata ketua gerombolan itu.
Maka anak kecil itu pun mengikuti saran sekelompok pencuri itu. Digoncangkan dahan pohon jambu itu kuat-kuat sampai buahnya berserakan dimana-mana, dan sekelompok pencuri itu memungut jambu-jambu yang ada di bawah pohon.
Ketika sedang asik-asiknya mengambili jambu, tiba-tiba sang pemilik kebun datang dan berteriak.
“Hei pencuri, a[a yang kalian lakukan di dalam kebunku?”
Mereka menjawab:
“Kami tidak mencuri apa-apa. Hanya ketika kami lewat di depan kebun ini, kami melihat anak kecil yang sedang duduk di sana. Kami kira ia adalah pemilik pohon itu. Jadi kami meminta beberapa buah jambu itu. Maka ia menggoyangkan dahannya sehingga buahnya berjatuhan. Sungguh kami tidak mencuri.”
Pemilik kebun itupun berkata pada si anak kecil:
“Apa yang akan kau katakana untuk membelamu?”
Anak muda itu menjawab:
“Itu bohong! Saya mengatakan yang sebenar-benarnya. Kami masuk, memanjat, dan mengambil buah jambu ini bersama-sama.”
Pemilik kebun itu lebih percaya pada omongan si ketua gerombolan pencuri, sang pemilik kebun pun marah dan berkata pada si anak kecil:
“Kau sudah menjerumuskan dirimu sendiri dalam bencana yang besar. Apakah kau sudah mendapatkan hasil dari perbuatanmu?”
Anak kecil itu menjawab:
“Saya bahkan belum memakannya bahkan secuilpun.”
Si pemilik kebun itupun menggoncangkan dahan pohon hingga si anak kecil jatuh lalu berkata:
“Kau mengaku menjadi pemilik pohon ini dan masih saja dapat berbohong.”
Anak itupun menjawab sambil tertunduk lesu kepada sekelompok pencuri tersebut:
“Aku tidak dapat berbuat apapun kepada kalian. Pergilah!”
Pemilik kebun itupun menyueret dan menghukum si anak kecil.

Hikmah
“Janganlah jadi lilin : Menerangi orang lain tapi sendirinya terbakar.”