Kamis, 31 Januari 2013

Cerita Horror7


School Ghost part7
Karya  : Muhammad Al-faruq Habiburrahman
Hari sabtu adalah hari yang terbaik untuk istirahat, sayangnya hari sabtu juga merupakan waktu luang yang sangat biasa digunakan untuk membuat acara. Dan sayangnya juga hari ini Nia dan kawan-kawannya sesama kelas VII F, ingin mengadakan acara di sekolah.
“Huh, hari inikan hari sabtu.” Keluh Rofiq.
“Kau ini kerjanya hanya mengeluh saja, kau lelaki bukan? Jika kau lelaki berhentilah mengeluh.” Kata Hendra teman baiknya Rofiq.
“Hendra benar, lagi pula ini adalah kegiatan kelas, jadi nikmati saja apapun yang bisa kita nikmati.” Kata Faruq secara tiba-tiba.
“Baiklah terserah kalian saja…” kata Rofiq.
“Haha… satu kosong untuk kau!” kata Azka yang muncul tiba-tiba juga. Disusul tawa yang lain. Acara pesta kelas VII F diadakan di sekolah, tepatnya di aula cadangan milik sekolah. Selain karena hari sabtu sekolah menjadi sepi, mereka lebih memilih sekolah karena disana lumayan jauh dari perumahan. Sehingga tidak akan mengganggu.
“Sebelum kita mulai, ayo kita absen terlebih dahulu!” seru Zaki lantang. Setelah itu Zaki pun mengabsen anak kelas VII F. Setelah mengabsen ternyata ada yang tidak hadir, dua orang.
“Ada dua orang yang tidak ke sini?” tany Zaki pada seluruh murid kelas VII F.
“Siapa saja? Sepertinya lengkap semuanya.” Kata Zulfa, fan-nya Zaki.
“Tentu saja itu kau Zaki” kata Cici yang langsung disusul tawa sekelas.
“Bukan, selain aku masih ada dua orang lagi.” Bantah Zaki.
“Lantas siapa?” tanya Zulfa lagi.
“Ezra dan…” Kata Zaki belum sempat menyelesaikan kalimatnya.
“Masih kurang satu!” teriak Agan.
“Siapa?” Kata anak kelas VII F pada Agan.
“Seseorang masih ada di kamar mandi!” umumnya lagi. Gayanya seperti ia akan memberitakan sesuatu yang buruk akan terjadi.
“Hmm, itu kau. Kau habis dari kamar mandi bukan?” kata Zaki menanggapi seruan Agan.
“Tidak, masih ada seorang lagi yang di kamar mandi tadi.” Kata Agan.
“Mukanya tidak terlalu kelihatan, tapi yang pasti rambutnya dikuncir dua seperti ini.” Kata Agan sambil menggenggam kedua tangannya di samping telinganya.suasana hening sejenak, tiba-tiba bel sekolah berbunyi “teng… teng… teng, teng… teng… teng.” Semua murip pun kaget. Sekolah libur, pasti sekring bel dalam keadaan mati, lalu siapa yang membunyikan bel?
“Semuanya tenang jangan panik! Keluar aula ini dengan pelan-pelan dan jangan terburu-buru!” seru Zaki kencang. Hampir bersamaan dengan seruan Zaki, tiba-tiba pintu aula tertutup. Lampu aula pun mati-nyala, seperti sekolah ini menolak pesta kelas VII F itu. Seluruh murid kelas VII F pun merasa ketakutan dan berlarian di dalam aula yang tidak terlalu besar itu.
“Semuanya diam!” teriak Azka sekuat tenaga. Semua orang pun diam dan berhenti di tempat.
“Apa-apaan kalian ini, kalian sudah SMP masih saja takut dengan hal seperti ini. Bagaimana kalian mungkin mengatasi masalah jika kalian langsung lari saat terjadi sesuatu?” kata Azka lantang.

Bersambung minggu depan...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar