Mitologi dan Legenda
Dahulu kala,
pada waktu nenek moyang anda ketakutan oleh suara Guntur dan kilat, mungkin mereka biasa
mengatakan “Dengarkan! Tuhan langit sedang berteriak! Cahaya tersebut adalah
kapak langitnya yang dilemparkan ke bumi keran ia sedang marah!”
Semakin lama
cerita ini semakin rumit. Di seluruh
dunia orang mewariskan cerita yang mencoba menjelaskan peristiwa – peristiwa alam.
Misalnya mengapa malam mengikuti siang, atau siapa yang lebih dahulu
menempatkan laki – laki atau perempuan di bumi. Kita menyebut cerita semacam
ini dengan mitologi.
Orang Tua Musim Dingin dan Ratu Musim Panas
Perubahan musim
tampak misterius bagi orang – orang yang tidak mengetahui bahwa bumi melakukan
perjalanan mengelilingi matahari. Orang Indian di Amerika Utara mempunyai
ceitanya yang menjelaskan mengapa udara menjadi dingin di musim dingin dan
panas di musim panas.
Orang Tua
musim dingin tinggal di daerah utara yang dingin di sebuah kerajaan salju dan
es. Suatu hari ia mulai berjalan ke selatan. Dimana pun ia berhenti, danau
membeku, pohon berubah menjadi balok es, burung berjatuhan dari udara seperti
batu. Orang – orang menjadi ketakutan, mereka berkerumun di sekitar api,
menunggu kematian.
Glooskap,
pemimpin mereka, melakukan perjalanan ke daerah selatan yang hangat, dan
meminta Ratu
Musim Panas
agar membantu. Ratu itu membawa kehangatan dan sinar mentari untuk melelehkan
es. Kemudian
Glooskap melihat bahwa Orang Tua
Musim Dingin juga meleleh, laksana patung salju meleleh dan menghilang di musim
semi. “Tolong selamatkan dia,” Glooskap berkata kepada Ratu Musim
Panas . Jadi selama enam bulan
setiap tahun. Ratu
Musim Panas
tinggal di selatan, dan Orang Tua Musim DIngin memerintah di utara. Kemudian Ratu Musim
Panas memaksanya kemnali ke
kerajaan saljunya, dan membawa kembali musim semi.
Legenda
Legenda adalah
cerita mengenai manusia nyata yang terkenal karena melakukan sesuatu yang
berani atau luar biasa. Biasanya ada kandungan kebenarannya, tetapi cerita
aslinya mungkin dilebih – lebihkan pada waktu orang menceritakannya dan
menceritakannya kembali. Jika cerita tersebut sudah berabad abad usianya,
mungkin tidak ada bukti yang menceritakan kepada kita apa yang sebenarnya
terjadi.
Horatius adalah
plajurit Romawi, yang terkenal karena legenda tentang bagaimana dia
mempertahankan kotanya dari serangan sekelompok tentara musuh. Musuh berkumpul
di sisi sungai Tiber yang jauh, yang terlalu
deras arusnya untuk direnangi. Satu – satunya cara
untuk menyebrang adalah dengan menggunakan sebuah jembatan kayu. Horatius memanggil
orang – orangnya, “Ambilah kapak dan potong jembatan itu di belakang saya. Saya
akan mendorong mundur tentara tersebut.” Dia dan dua orang kawannya berlari ke
tangah jembatan, tiga lawan sekelompok tentara. Pada waktu mereka melawan para
penyerang, orang Romawi memotong – motong jembatan tersebut di belakang mereka.
Horatius berteriak kepada teman – temannya, “Kembalilah! Jembatan akan roboh.”
Teman –
temannya melompat mencari selamat, dan persis pada saat jembatan itu mulai
jatuh ke air,dengan membawa dengan membawa selusin tentara musuh ke air,
Horatius terjun ke dalam air juga, dan berenang dengan selamat ke daerah
Romawi.
Anak Laki-Laki yang Berterus Terang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar